Apa Isi Surat Terbuka Prabowo Soal Kenaikan BBM
berita umum, breakingnews 20.20
INILAMPUNG.Com -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan pandangannya akan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Minggu (16/6). Prabowo menyatakan pandangannya dalam surat terbuka yang ditujukan kepada 2,5 juta sahabatnya di Indonesia.
Berikut Surat Terbukanya yang dikirimkan Prabowo:
Seperti yang saudara ketahui, sebagian besar rakyat kita saat sekarang ini sedang sibuk membicarakan keputusan Pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM. Kita semua sadar bahwa naik atau turun harga BBM, adalah kuasa Pemerintah yang saat ini sedang berkuasa. Mau tidak mau, kita harus menghadapi kenyataan pahit ini.
Alasan atau rasional dibalik keputusan yang diambil oleh Pemerintah untuk meningkatkan harga BBM, sesungguhnya telah diingatkan berkali-kali. Sudah bertahun-tahun bahkan mungkin lebih dari belasan tahun, telah d ingatkan bahwa sistim ekonomi kita rapuh.
Saya katakan bahwa tanpa strategi yang tepat, dikarenakan sumber energi BBM kita menipis, dan tren harga BBM dunia yang terus naik, beban subsidi BBM pada ekonomi kita dapat menjadi sangat berat.
Sudah lama saya mengatakan bahwa sistim yang kita anut sekarang mengakibatkan kekayaan nasional kita mengalir keluar negeri. Hal ini telah saya jelaskan di ratusan ceramah saya, di puluhan tulisan saya dimana-mana sejak tahun 2004 silam.
Untuk itu, sebagaimana saudara ketahui saya menganjurkan suatu strategi yang saya namakan strategi dorongan besar. Strategi untuk membuka lahan-lahan produksi untuk tanaman-tanaman yang bisa menghasilkan bioethanol atau bahan bakar nabati (BBN) yakni singkong, aren, tebu, jagung, kemiri dan lain sebagainya.
Strategi ini telah berhasil dilaksanakan dengan sukses oleh negara-negara lain. Brazil adalah contoh yang paling berhasil. Sudah hampir, atau mungkin sekarang sudah lebih dari setengah dari kebutuhan BBM Brazil dipenuhi dari bioethanol. Karena itu, saat ini ekonomi Brazil dapat kuat dan rakyatnya hidup dengan baik.
Pada pertemuan saya dengan Presiden SBY bulan Maret lalu, saya juga menyarankan agar: Bulog diperkuat, PT Pertani diperkuat, serta diciptakan gerai-gerai untuk menyalurkan subsidi langsung kepada rakyat miskin berupa sembako.
Lalu saya juga telah menyampaikan dalam beberapa forum, bahwa koperasi unit desa harus diberdayakan. Distribusi pupuk bersubsidi harus melalui KUD-KUD di seluruh kecamatan di Indonesia harus efektif. Kita juga harus pastikan barang-barang bersubsidi tidak boleh diperdagangkan.
Perlu saya sampaikan juga disini, bahwa saya kira biasa kalau ada pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan saya karena selalu ada orang yang tidak suka dengan pandangan-pandangan saya yang ingin Indonesia kuat. Ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Ingin Indonesia bebas dari jeratan impor pangan dan impor energi.
Saudara-saudara, golongan komprador ini akan selalu menjelek-jelekkan saya dan Partai Gerindra. Mereka takut Indonesia kuat, takut Indonesia mandiri. Mereka ingin selalu bisa menjual bangsa kita ke bangsa lain. Mereka memiliki banyak kaki tangan yang bertugas untuk menjelek-jelekkan perjuangan kita.
Kalau ada yang menuduh saya sekarang mendukung kebijakan Pemerintah untuk mengurangi subsidi karena Pemerintah menjanjikan uang kepada saya dan/atau partai saya, itu adalah fitnah yang kejam.
Kalau ada yang menuding bahwa saya dan/atau kader Gerindra akan memberikan jabatan kabinet, dengan tegas disini saya katakan itu tidak benar. Gerindra sedang sibuk mempersiapkan diri untuk maju di Pemilu legislatif tahun 2014 yang tinggal delapan bulan lagi. Tidak mungkin saya melepas kader-kader terbaik Gerindra untuk bekerja di kabinet yang tinggal beberapa bulan saja.
Sekali lagi saudara-saudara, Gerindra harus tegas menetapkan kepentingan nasional. Kita tidak mau ikut-ikutan membodohi rakyat. Kita tidak mau ikut-ikutan mengejar popularitas murahan. Kita ingin memberikan pencerahan, pembelajaran politik kepada rakyat.
Sering kali kita sebagai pemimpin harus mengambil sikap yang mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Kepentingan bangsa. Kepentingan rakyat jangka panjang, daripada kepentingan sesaat dengan tujuan mendongkrak popularitas di survei-survei semata.
Saudara-saudara sekalian, terutama para kader Gerindra dan sahabat-sahabat saya yang memiliki pengertian, yang telah mempelajari pandangan-pandangan saya cukup lama, yang telah mengikuti sikap saya melalui halaman ini, melalui surat-surat terbuka saya, saya harap saudara dapat membantu saya menjelaskan kepada rakyat bagaimana sikap Prabowo Subianto dan Gerindra yang sebenarnya.
Saudara-saudara yang lebih dari 2.500.000 sahabat saya di ruangan ini, saya minta menjadi corong saya di masyarakat.
Sampaikan bahwa Prabowo Subianto dan Gerindra, sesungguhnya kita punya pemahaman serta sikap yang objektif. Sikap yang sudah dibenarkan oleh peristiwa-peristiwa sejarah beberapa tahun ini.
Peringatan-peringatan saya dan Partai Gerindra tentang haluan ekonomi Indonesia yang harus kembali pada Pasal 33, UUD 1945 sudah berkali-kali, sudah ratusan kali saya sampaikan.
Jadi saudara-saudara, marilah kita menghadapi situasi nasional selalu dengan sikap yang arif, sikap yang berpikir positif, sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa, kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok, yang tidak mencari popularitas murahan tetapi menyengsarakan rakyat dengan mengambil posisi-posisi yang sepertinya membela rakyat kecil tetapi tujuan utamanya adalah hanya untuk mendongkrak popularitas.
Saudara-saudara sekalian, marilah kita mencari solusi dan bukan menyebarkan sindiran-sindiran negatif. Saya percaya pada akhirnya saudara-saudara sahabat saya dapat menjadi penyambung diri saya dengan masyarakat, menjelaskan kepada masyarakat apa yang saat ini kita sedang perjuangkan bersama.
Terima kasih. Sahabatmu,
Prabowo Subianto
*)sumber, beritasatu.com
Berikut Surat Terbukanya yang dikirimkan Prabowo:
Seperti yang saudara ketahui, sebagian besar rakyat kita saat sekarang ini sedang sibuk membicarakan keputusan Pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM. Kita semua sadar bahwa naik atau turun harga BBM, adalah kuasa Pemerintah yang saat ini sedang berkuasa. Mau tidak mau, kita harus menghadapi kenyataan pahit ini.
Alasan atau rasional dibalik keputusan yang diambil oleh Pemerintah untuk meningkatkan harga BBM, sesungguhnya telah diingatkan berkali-kali. Sudah bertahun-tahun bahkan mungkin lebih dari belasan tahun, telah d ingatkan bahwa sistim ekonomi kita rapuh.
Saya katakan bahwa tanpa strategi yang tepat, dikarenakan sumber energi BBM kita menipis, dan tren harga BBM dunia yang terus naik, beban subsidi BBM pada ekonomi kita dapat menjadi sangat berat.
Sudah lama saya mengatakan bahwa sistim yang kita anut sekarang mengakibatkan kekayaan nasional kita mengalir keluar negeri. Hal ini telah saya jelaskan di ratusan ceramah saya, di puluhan tulisan saya dimana-mana sejak tahun 2004 silam.
Untuk itu, sebagaimana saudara ketahui saya menganjurkan suatu strategi yang saya namakan strategi dorongan besar. Strategi untuk membuka lahan-lahan produksi untuk tanaman-tanaman yang bisa menghasilkan bioethanol atau bahan bakar nabati (BBN) yakni singkong, aren, tebu, jagung, kemiri dan lain sebagainya.
Strategi ini telah berhasil dilaksanakan dengan sukses oleh negara-negara lain. Brazil adalah contoh yang paling berhasil. Sudah hampir, atau mungkin sekarang sudah lebih dari setengah dari kebutuhan BBM Brazil dipenuhi dari bioethanol. Karena itu, saat ini ekonomi Brazil dapat kuat dan rakyatnya hidup dengan baik.
Pada pertemuan saya dengan Presiden SBY bulan Maret lalu, saya juga menyarankan agar: Bulog diperkuat, PT Pertani diperkuat, serta diciptakan gerai-gerai untuk menyalurkan subsidi langsung kepada rakyat miskin berupa sembako.
Lalu saya juga telah menyampaikan dalam beberapa forum, bahwa koperasi unit desa harus diberdayakan. Distribusi pupuk bersubsidi harus melalui KUD-KUD di seluruh kecamatan di Indonesia harus efektif. Kita juga harus pastikan barang-barang bersubsidi tidak boleh diperdagangkan.
Perlu saya sampaikan juga disini, bahwa saya kira biasa kalau ada pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan saya karena selalu ada orang yang tidak suka dengan pandangan-pandangan saya yang ingin Indonesia kuat. Ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Ingin Indonesia bebas dari jeratan impor pangan dan impor energi.
Saudara-saudara, golongan komprador ini akan selalu menjelek-jelekkan saya dan Partai Gerindra. Mereka takut Indonesia kuat, takut Indonesia mandiri. Mereka ingin selalu bisa menjual bangsa kita ke bangsa lain. Mereka memiliki banyak kaki tangan yang bertugas untuk menjelek-jelekkan perjuangan kita.
Kalau ada yang menuduh saya sekarang mendukung kebijakan Pemerintah untuk mengurangi subsidi karena Pemerintah menjanjikan uang kepada saya dan/atau partai saya, itu adalah fitnah yang kejam.
Kalau ada yang menuding bahwa saya dan/atau kader Gerindra akan memberikan jabatan kabinet, dengan tegas disini saya katakan itu tidak benar. Gerindra sedang sibuk mempersiapkan diri untuk maju di Pemilu legislatif tahun 2014 yang tinggal delapan bulan lagi. Tidak mungkin saya melepas kader-kader terbaik Gerindra untuk bekerja di kabinet yang tinggal beberapa bulan saja.
Sekali lagi saudara-saudara, Gerindra harus tegas menetapkan kepentingan nasional. Kita tidak mau ikut-ikutan membodohi rakyat. Kita tidak mau ikut-ikutan mengejar popularitas murahan. Kita ingin memberikan pencerahan, pembelajaran politik kepada rakyat.
Sering kali kita sebagai pemimpin harus mengambil sikap yang mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Kepentingan bangsa. Kepentingan rakyat jangka panjang, daripada kepentingan sesaat dengan tujuan mendongkrak popularitas di survei-survei semata.
Saudara-saudara sekalian, terutama para kader Gerindra dan sahabat-sahabat saya yang memiliki pengertian, yang telah mempelajari pandangan-pandangan saya cukup lama, yang telah mengikuti sikap saya melalui halaman ini, melalui surat-surat terbuka saya, saya harap saudara dapat membantu saya menjelaskan kepada rakyat bagaimana sikap Prabowo Subianto dan Gerindra yang sebenarnya.
Saudara-saudara yang lebih dari 2.500.000 sahabat saya di ruangan ini, saya minta menjadi corong saya di masyarakat.
Sampaikan bahwa Prabowo Subianto dan Gerindra, sesungguhnya kita punya pemahaman serta sikap yang objektif. Sikap yang sudah dibenarkan oleh peristiwa-peristiwa sejarah beberapa tahun ini.
Peringatan-peringatan saya dan Partai Gerindra tentang haluan ekonomi Indonesia yang harus kembali pada Pasal 33, UUD 1945 sudah berkali-kali, sudah ratusan kali saya sampaikan.
Jadi saudara-saudara, marilah kita menghadapi situasi nasional selalu dengan sikap yang arif, sikap yang berpikir positif, sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa, kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok, yang tidak mencari popularitas murahan tetapi menyengsarakan rakyat dengan mengambil posisi-posisi yang sepertinya membela rakyat kecil tetapi tujuan utamanya adalah hanya untuk mendongkrak popularitas.
Saudara-saudara sekalian, marilah kita mencari solusi dan bukan menyebarkan sindiran-sindiran negatif. Saya percaya pada akhirnya saudara-saudara sahabat saya dapat menjadi penyambung diri saya dengan masyarakat, menjelaskan kepada masyarakat apa yang saat ini kita sedang perjuangkan bersama.
Terima kasih. Sahabatmu,
Prabowo Subianto
*)sumber, beritasatu.com
Baca Juga :