Unjuk Rasa Penolakan BBM Ricuh

INILAMPUNG.Com -- Kantor DPR RI rusuh. Situasi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, sempat memanas, Senin (17/6). Ironisnya, kericuhan terjadi malah antara sesama massa pengunjuk rasa, buruh dengan mahasiswa.

Aksi kericuhan itu berawal ketika sejumlah mahasiswa mencoba merubuhkan tembok pagar bagian tengah, Gedung DPR RI. Mereka mengikat spanduk sebagai alat, kemudian ditarik-tarik.

Ketika mahasiswa melakukan itu, massa buruh meminta agar mahasiswa jangan melakukan aksi anarkis.
"Jangan lakukan itu, teman-teman mahasiswa. Perjuangan kita jangan sampai berhenti di sini. Kita semua satu komando, jangan ada yang melakukan aksinya sendiri-sendiri," ujar salah satu orator dari massa buruh di atas mobil komando.

Sejurus kemudian, terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan buruh. Aksi lempar batu, kayu dan botol pun tak terelakan. Kericuhan itu berlangsung sekitar tiga menit.

Beruntung, para koordinator mereka saling mengingatkan untuk segera berhenti. "Jangan terpancing, jangan sampai kita terpecah belah. Hati-hati ada provokator. Tolong bikin barikade masing-masing," teriak koordinator massa buruh.

Selanjutnya, mereka membentuk barisan masing-masing. Lagu kebangsaan Indonesia Raya, diputar mobil komando untuk menyatukan kembali massa yang sempat terpecah.

Sebelum berupaya merubuhkan tembok Gedung DPR RI, diketahui mahasiswa juga melakukan aksi bakar-bakaran kembali. Sejumlah spanduk dan boneka bertopeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dibakar massa. Asap hitam pun mengepul.

Sementara itu, merespon kericuhan itu, personel polisi yang berjaga di dalam gedung DPR RI, membentuk barisan. Dua mobil water canon pun di parkir diantara para personel.

Sekitar pukul 17.30 WIB, situasi unjuk rasa kembali kondusif. Masing-masing elemen masyarakat kembali melakukan orasi dan menyanyikan yel-yel perjuangan

Bunyi petasan yang meledak di dua kelompok menambah riuhnya suasana, dan bunga-bunga api terlihat beterbangan masuk dan keluar melompati gerbang utama gedung di Jalan Gatot Subroto. Entah dari mana polisi mendapat petasan, kemungkinan mereka memungut milik mahasiswa dan melempar balik ke luar pagar.

Setelah itu serangan mahasiswa bertambah gencar dengan botol-botol kaca dan batu. satu lagi bom molotov juga melayang dari arah demonstran, tapi untungnya hanya menyangkut di pintu. Polisi akhirnya tidak mentolerir lagi tindakan para mahasiswa itu dan mulai menembakkan water canon dari sisi dalam di balik pagar.

Karena situasi tak juga terkendali, polisi menembakkan gas air mata dan mulai keluar gedung mengambil tindakan paksa pembubaran. Aparat nampaknya fokus mengambil tindakan pada para mahasiswa, sementara kelompok lain yang terdiri atas massa buruh telah berangsur-angsur membubarkan diri dan relatif dibiarkan. .(*)

Baca Juga :

Share on :


2013 lampungtvnewsdotcom. All Rights Reserved. - Designed by xDesign