Caleg Pembohong Bisa Dilihat dari Tes Rohani
berita umum, breakingnews, politik 21.48
Orang yang sehat rohaninya, tampak pada kehidupannya yang senang, nyaman dan produktif
Dalam tes kesehatan rohani, biasanya peserta tes
sedikitnya wajib menjawab 350 soal sesuai dengan kondisi, pengalaman, maupun apa yang dirasakan pasien. Hasil tes akan membeberkan apakah peserta tes gemar berbohong atau tidak.
Calon anggota legislatif yang sering berbohong bakal ketahuan dalam tes kesehatan rohani.
"Jika dalam tes itu ada yang mengisi soal tidak sesuai kenyataan atau mencoba untuk bohong, itu bisa ketahuan bahkan ada skor atau skala bohongnya," ungkap Dokter Jiwa, Thomarius, Selasa (7/5).
Biasanya para peserta tes berbohong, karena alas an ingin kelihatan baik atau pura-pura baik dengan harapan bisa lulus dalam ujian kesehatan rohani yang dilakukan dokter. Dengan sikap pura-pura tersebut, kata Thomarius, peserta tes biasanya justru terjebak dalam sebuah pertanyaan sama yang diulang-ulang, namun dalam bentuk yang berbeda, sehingga menghasilkan jawaban yang berbeda.
"Jawaban yang tidak konsisten akan menunjukkan pribadi yang bersangkutan dan bisa mempengaruhi hasil tes," imbuhnya.
Ia menjelaskan, rohani bisa diukur melalui pikiran, jiwa dan perilaku orang sehari-hari. Orang yang sehat rohaninya, kata dia, tampak pada kehidupannya yang senang, nyaman dan produktif.
Selain menjadi syarat penting dalam proses seleksi caleg, tes kesehatan rohani belakangan ini juga digelar dalam seleksi serta calon komisioner di berbagai lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) dan Ombudsman. Peserta wajib menjalani tes rohani oleh dokter jiwa dan merupakan bagian dari rangkaian tes kesehatan yang dilakukan tim dokter. */rep)
Baca Juga :